"You cannot teach a man anything. You can only help him discover it within
himself” - Galileo -
himself” - Galileo -
(anda tidak bisa mengajari apapun pada seseorang, anda hanya bisa menolongnya untuk menemukan solusi sendiri)
Kalau anda melihat ada prospek yang dengan wajah tidak suka, gerak tubuhnya menunjukkan kalau dia bosan, matanya tidak antusias mendengar cerita anda.
Ikuti cara yang akan saya sampaikan berikut ini :
Tidak semua orang senang di gurui, tidak satupun, termasuk prospek anda. Seringkali saya menemui para member yang melakukan presentasi dengan gaya “narsisme”
Menerangkan teori-teori yang dia baca di buku, menerangkan apa itu pasif income, menjelaskan ini, menjelaskan itu.
Menerangkan teori-teori yang dia baca di buku, menerangkan apa itu pasif income, menjelaskan ini, menjelaskan itu.
Kira-kira apa yang dipikirkan oleh prospek?
Ya, dia berfikir sebaliknya, “siapa sih orang ini, kok sok tahu”. Ya, kurang lebih seperti itu.
Makanya, saya hanya meberi saran pada anda yang mencoba memberikan presentasi pada prospek, perhatikan apa yang anda bicarakan. Tidak usah terlalu panjang menjelaskan apapun.
Makanya, saya hanya meberi saran pada anda yang mencoba memberikan presentasi pada prospek, perhatikan apa yang anda bicarakan. Tidak usah terlalu panjang menjelaskan apapun.
Cukup berikan informasinya, kemudian beri bumbu sedap dengan
kata-kata:
- Enak ya...
- Betul pak ya...
- Murah kan pak...
- Menguntungkan ya...
- Dll...
Ya .. mudah-mudahan bermanfaat Salam Laris Manis.
Setelah sekian lama saya mencari apa rahasia marketing terampuh, ternyata saya menemukan sebuah konsep yang tersimpel tapi berhasil., yaitu “ENERGI”.
Ya, “ENERGI”
Energi yang dihasilkan oleh pikiran si penjual yang memancar kesetiap penjuru dunia, tanpa batas. Hal ini tidak bisa dipikir secara logika, karena yang namanya energi itu tidak bisa dilihat dengan mata.
Tapi bisa dirasakan oleh hati.
Itulah yang dirasakan seseorang ketika melihat brosur dan memutuskan untuk membeli, atau ketika melihat sebuah toko kemudian ingin mampir.
Tunggu…!!! apakah saya sedang berbicara tentang sesuatu yang mistis... (pesugihan...:D) wakakaakakakakak...
Bukan, tapi mirip sih???
Bukan, tapi mirip sih???
Sebuah brosur yang mengandung energi tidak akan dibuang begitu saja oleh orang yang menemukannya, karena energi menarik orang untuk membaca kemudian meresponya.
Jadi, kalau anda membuat brosur!!! Berilah ENERGI harapan “positif” anda pada brosur tersebut. Apa yang anda inginkan, sampaikan melalui doa yang anda tujukan pada Tuhan.
Kemudian pegang brosurnya bayangkan banyak orang mengambilnya, rasakan solah-olah anda tertarik dan ingin membeli produk anda dan ikhlaskan hasilnya, serahkan semuanya pada sang pencipta. keberuntungan akan menghampiti brosur anda.
Kemudian pegang brosurnya bayangkan banyak orang mengambilnya, rasakan solah-olah anda tertarik dan ingin membeli produk anda dan ikhlaskan hasilnya, serahkan semuanya pada sang pencipta. keberuntungan akan menghampiti brosur anda.
Tehnik ini sering saya lakukan, dan dalam menjual apapun, saya tidak perlu susah payah dan buang begitu banyak uang untuk promosi.
“Suatu ketika sebuah even organizer penyelenggara seminar menghubungi saya untuk minta bantuan. kemudian saya mendesain sebuah brosur sederhana untuk di fotocopy 1000 lembar... saya juga mendesain spanduk yang saya sarankan untuk di pasang di 4 lokasi strategis. Target peserta seminar tersebut adalah 100 orang. kemudian sepuluh hari sebelum hari H brosur disebar dan 5 hari kemudian terget terpenuhi. Ketika saya Tanya? berapa brosur yang tersebar dan berapa spanduk yang dipasang? panitia menjawab "ajaib pak, brosur hanya 250 dan tidak satupun spanduk yang dipasang , karena terlambat pesan" tapi mengapa peserta tetap berdatangan dan sesuai target? Jawabanya adalah energi yang positif telah menarik mereka untuk datang...”
Mudah-mudahan tidak masuk akal ... :D tapi nyata...selamat mencoba
Tehnik jitu menghadapi konsumen yang sulit
Tehnik jitu menghadapi konsumen yang sulit
Menurut pakar Hypnotic Marketing Joe Vitale, ada tiga kunci menghadapi konsumen yang sulit yang dirangkum dari rahasia hipnotis pakar hipnotis terkenal Dr. Milton Erickson, tiga kunci tersebut adalah:
- Akuilah bahwa sikap kritis konsumen adalah sikap yang wajar
- Pahamilah kritikannya sebagai senjata ampuh anda untuk mendekatinya
- Terimalah dengan tulus pendapatnya
Akuilah bahwa sikap kritis konsumen adalah sikap yang wajar
Seringkali orang yang sulit adalah orang yang kritis, mereka mengkriitik apapun yang kita lakukan dan kita katakana. Sebetulnya tugas anda bukannya mendebatnya melainkan mengakui bahwa itu adalah wajar, atau normal.
Anda tahu? Pada saat anda akui bahwa itu normal, anda berarti menetralkan suasana yang tadinya negative menjadi netral, sehingga mudah untuk diarahkan menjadi positif.
Pahamilah kritikannya sebagai senjata ampuh anda untuk mendekatinya
Dalam hal ini berfikirlah lebih kreatif. Hubungkan gagasan anda dengan kritikannya. Misalnya :
Kalau prospek mengatakan bahwa barang anda terlalu mahal anda katakan justru karena barang ini bukan barang murahan makannya anda berani menemuinya, karena anda yakin bahwa si prospek menyukai kualitas.
Kalau prospek mengatakan bahwa ia perlu bukti nyata dari manfaat barang tawaran anda, maka katakana “betul pak, jangan membeli apapun dari saya sebelum anda lihat buktinya, makanya saya bawakan komentar dari orang-orang yang telah merasakan manfaat”.
Ingat, dalam hal ini jangan sekali-kali mengatakan kata yang paling dibenci oleh semua orang, yaitu kata “tapi”. Hindari kata tersebut karena sangat dibenci dan mencerminkan bahwa anda merendahkan prospek. Atau, dengan kata lain anda berkata “benar pak, tapi anda tidak tahu apapun tentang produk ini”.
Saran saya segera hilangkan kata “tapi” dalam kamus anda.
Terimalah dengan tulus pendapatnya
Mungkin hal ini akan terasa sulit kalau anda punya sebuah pendapat yang berlawanan dengan hati prospek. Meskipun kelihatannya pendapat negative prospek menjauhkan anda dari kondisi efektif untuk menjual, sebenarnya di situlah letak kelemahannya.
Jadi kalau anda setujui pendapatnyua dengan tulus, kondisi akan segera netral dan akan sangat memudahkan anda untuk menjual.
Tugas anda pada saat menghadapi prospek yang sulit sebenarnya adalah: menyetujuinya dan memujinya. Itu saja, setelah suasana mencair dan enak, baru anda jual apapun yang ingin anda jual.
Salam Laris Manisss….!
Berbagai macam rumusan yang utarakan oleh para pelaku pasar kadang-kadang membuat kita bingung. Strategi ini lah, strategi itu lah, bukannya tambah mengerti tapi malah tambah pusing.
Mungkin perlu saya utarakan sebuah kisah dari “Pedagang Kambing yang Sukses”. Alkisah, ada seorang pedagang yang sukses dan memiliki sangat banyak pelanggan. Apa sebabnya ?
Sebetulnya sangat sederhana, beliau memiliki satu buah kunci utama di dalam menjalankan bisnisnya, yaitu: “kejujuran”
Pada saat Pedagang menjual kambing-kambingnya beliau selalu mengatakan yang sejujurnya. Kalau kambing itu jelek maka beliau akan berkata “jangan dibeli tuan, kambing ini tidak bagus.” Begitu juga pada saat calon pembeli menanyakan berapa harga sebuah kambing? Dengan polosnya beliau berkata “saya membelinya seharga sekian dinar, tuan bisa tambahkan beberapa dinar sebagai keuntungan untuk saya.”
Ya, dengan begitu polosnya tanpa ada satupun yang ditutup-tutupi. Makanya semua pelanggannya merasa puas dan kembali untuk membeli lagi.
Dalam bahasa marketing kita kenal sebagai istilah repeat order.
Ada juga kisah seorang penjual durian yang sudah berpengalaman dalam menjual di daerah Pasuruan Jawa Timur. Pada saat calon pembeli menunjuk ke sebuah durian yang ingin dibelinya, kalau durian itu jelek menurut si penjual, maka ia akan berkata, jangan dibeli pak… itu jelek, yang ini saja pasti enak.
Bahkan kadang ia berkata dengan lebih ekstrim, “kalau tidak enak boleh dipukulkan ke kepala saya sebagai garansinya…” hehehe..
Ekstrim sekali, tapi apa yang terjadi ? tetap saja yang ditunjuknya selalu enak. Kemudian ia bercerita, bahwa ia telah berpengalaman limabelas tahun dalam memilih durian, jadi jangan kuatir kalau membeli duriannya, garansi pasti enak.
Ya… kepuasan pelanggan adalah yang nomor satu harus diperhatikan oleh para marketer. Sebaik apapun dan sepintar apapun kita menjual, kalau tidak bisa memuaskan pelanggan maka kita akan kelelahan terus-menerus mencari pelanggan baru.
Saran saya, jujurlah dalam berjualan karena pelanggan anda akan kembali lagi.
Betapa banyak cara yang digunakan para penjual untuk membujuk pembeli dan yang terpenting sebelum menuju ke strategi membujuk, kita mesti lihat bagaimana cara kita mengundang calon konsumen.
Pak Tung sering bertanya pada audiens terutama dalam seminarnya yang revolusioner "Marketing Revolution" dengan pertanyaan:
"enak mana, memancing di sembarang tempat atau memancing di kolam ikan yang ikannya lapar semua?"
Sudah barang tentu enak mancing di kolam yang ikannya lapar semua. Tapi bagaimana kita membuat kolam dan membuat ikan tersebut lapar...itu masalahnya. Trik dibawah ini begitu sulit ditolak oleh siapapun, yaitu kata "GRATIS". Memang banyak sedekah akan banyak rejeki, tapi sedekah yang satu ini bukan semata-mata sedekah... tapi ada unsur supaya orang lain mengenal kita dan bisnis kita.
Lebih dalam lagi supaya orang merasa butuh produk kita. Ingat... saya tidak mengatakan "butuh" tapi "merasa butuh". Jadi sebenarnya bisa jadi konsumen tidak benar-benar butuh, melainkan merasa butuh.
OK... bagaimana membuat Gratis yang tidak merugikan kita justru membuat keuntungan meningkat.
1. Jangan berikan inti dari produk anda, berikan penjelasan tersembunyi dari
gratisan anda.
misal: gratis ongkos ganti oli, gratis e-book, gratis teh hangat (di restoran padang) dll.
Barang gratis ini harus yang dibutuhkan oleh calon konsumen dan tidak merugikan kita (biaya sangat rendah / sudah dihitung di setiap produk yang terjual)
Sebuah restoran padang memberi teh hangat gratis yang membuat para pengunjung senang dan merasa di perhatikan. pertanyaanya, berapa ongkos bikin teh hangat? 10rb sudah jadi satu panci besar kan? Hotel berbintang memberikan welcome drink pada setiap tamunya, bahkan sebuah hotel di malang sempat-sempatnya memberi bakpao yang katanya dibuat oleh istri pemilik hotel itu sendiri... hehe (pinter juga ngibulnya... kalo bener ya mana sempet pemilik hotel milyaran bikin bak pao..hehe)
Hal itu membuat daya tarik tersendiri pada pengunjung yang datang. Kalo blog ya... berikan saja e-book gratis yang bisa anda tulis sendiri atau anda cari di google gratisan yang jumlahnya seabrek. Berapa ongkos per orangnya? tentu saja nol... tapi orang tertarik dengan anda, merasa senang dengan anda, dan ingat banyak sedekah pasti banyak rejeki.
2. Berikan gratisan yang relevan atau membuat pengunjung lebih penasaran dengan produk anda.
Kalau anda pemilik bengkel, mengapa tidak anda berikan buku kecil cara merawat mobil, atau tips menghemat bbm. Didalamnya bisa anda tulis, ganti oli disarankan setiap 5000 km, cek rem secara berkala, periksa ini_periksa itu, dll...
Kemudian anda bisa berikan info di belakannya, dapatkan paket hemat servis Total... hanya Rp…
Kemudian anda bisa berikan info di belakannya, dapatkan paket hemat servis Total... hanya Rp…
hehehe... Orang yang baca buku itu bisa saja berfikir, iya...ya... daripada ribet periksa ini itu mending sekali bawa jadi ! murah lagi...
Begitu juga dengan E-book yang anda berikan, harus meningkatkan rasa "BUTUH" dari calon konsumen anda. Kemudian berikan informasi bahwa anda bisa menyelesaikan masalahnya dengan cepat dan murah.
Semoga bermanfaat... sukses untuk anda.